Optimalisasi Skrining Tuberkulosis Terintegrasi Kader Kesehatan di Wilayah Kalurahan Sinduharjo Ngaglik Sleman

Abstrak

Latar Belakang: Strategi peningkatan cakupan dan deteksi TB yaitu melalui Active Case Finding (ACF) melalui pelatihan skrining TB bagi kader kesehatan. Pada tahun 2023 di Kabupaten Sleman ditemukan 14 kasus TB, dimana 1 kasus TB ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ngaglik 1 Sleman. Upaya peningkatan kasus TB memerlukan peran kader kesehatan. Kader kesehatan yang terlatih dan memahami tanda dan gejala TB diharapkan dapat membantu meningkatkan temuan TB di masyarakat dan menurunkan stigma TB di masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali kader dengan keterampilan dasar skrining TB dan membekali kader dalam melaksanakan manajemen ILP Posyandu (Integrasi Layanan Primer). Metode: Metode pelaksanaan terdiri dari: tahap persiapan, pelaksanaan, pelatihan, penerapan teknologi, serta monitoring dan evaluasi. Pelatihan diberikan sebanyak 2 kali dengan pendampingan. Pelatihan pemahaman kader tentang TB dan skrining TB diikuti oleh 24 kader dan pelatihan manajemen ILP Posyandu diikuti oleh 15 kader. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman kader dengan metode ceramah dan modul (nilai p = 0,000) serta terjadi peningkatan skor sebelum dan sesudah intervensi dengan rata-rata sebesar 3,79 poin serta terjadi peningkatan keterampilan kader dalam melaksanakan ILP Posyandu. Dalam pelaksanaan skrining TB terpadu, ILP Posyandu diikuti dengan antusias oleh 114 orang warga masyarakat yang terdiri dari 39 orang bayi dan balita serta 75 orang dewasa dan lansia. Kesimpulan: Pemberian kader kesehatan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan skrining TB terpadu dengan ILP Posyandu.